welcome

Pages

Selasa, 25 Januari 2011

Menjaga Lingkungan Demi Hidup Manusia




Apa itu lingkungan? Selama ini kebanyakan orang ketika ditanya dengan pertanyaan itu akan menjawab bahwa lingkungan adalah sesuatu yang berada di sekeliling kita. Kaitannya dengan lingkungan yang bersih, lingkungan yang aman, menjaga lingkungan tetapi tidak ada yang benar-benar paham lingkungan sebenarnya. Lingkungan adalah suatu sistem, dapat diibaratkan dengan sistem tubuh kita. Coba saja perut mual maka kita bisa muntah, bisa pusing, bisa jadi demam gara-gara ada yang terganggu dalam tubuh kita atau misalnya gigi yang bolong bisa membuat kepala pusing, tidak konsentrasi, tubuh jadi lemas, dan macam-macam. Intinya adalah ketika satu bagian yang terganggu maka bagian yang lain juga ikut terganggu. Begitu juga dengan lingkungan, contoh konkritnya adalah tidak adanya bak sampah akan membuat sampah bertebaran di mana-mana, kalau sampah sudah seperti itu, maka akan timbul bibit penyakit, nah bibit penyakit ini bisa menyerang manusia. Padahal masalahnya sepele cuma bak sampah saja yang nihil. Tapi akibatnya bisa di luar dugaan.

Mau tidak mau manusia harus memikirkan hal yang seperti ini, contoh di atas adalah contoh yang terlihat dan bentuknya disadari betul bahwa bak sampah adalah tempat sampah seharusnya berada. Tapi kalau yang lain? Misalnya limbah kimia yang sulit terurai, coba kalau kita lihat luasnya samudra sangatlah luar biasa dan limbah kimia jika dibandingkan dengan samudra sangatlah kecil, sehingga secara nyata hal ini dapat dijadikan argumentasi bahwa limbah-limbah dapat dibuang ke laut, dan masih banyak contoh yang lain. Namun pertanyaannya adalah limbah tersebut akan menyakiti apa? siapa? atau merusak apa? apakah terjamin bahwa limbah akan cepat terurai di laut? Hubungannya apa dengan manusia? Kalau dilihat dari segmen-segmen kecil, mungkin hal ini tak berarti apa-apa tapi kalau dilihat secara holistik atau keseluruhan maka efeknya akan menyebar sampai ke mana-mana misalnya karang jadi rusak, ikan mati, ikan keracunan, lalu ikan keracunan dimakan manusia, lalu manusia jadi keracunan. Mudah kan? Pokoknya kalau sudah mengganggu lingkungan maka manusia sendiri nantinya yang akan terganggu.
Kecil-kecil memang tidak disadari bahayanya nanti kalau sudah besar barulah tanggul ditinggikan, belum tinggi betul dibangun sudah diterjang bahaya. Inilah yang harus dihindari. Kalau kita merasa akan sakit, kita jarang ke dokter atau mengambil inisiatif minum vitamin atau obat. Tapi kalau sudah sakit barulah obat dicari, tapi sudah terlanjur sakit dan rasanya tidak enak. Ini juga mental manusia yang harus diubah, kita sepatutnya mempelajari peribahasa bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Tapi nampaknya terlalu ekstrim peribahasa itu, apakah membuang sampah pada tempatnya itu bersakit-sakit dahulu? Apakah mematikan lampu atau TV pada saat tidak dipakai itu bersakit-sakit dahulu? tidak kan? Bahkan lebih mudah. Apa hubugannnya dengan lingkungan? Tahu hukum termodinamika bahwa suatu energi pasti akan habis juga? Ini juga dapat dijadikan dasar, energi yang kita biasa gunakan seperti listrik semua sumbernya disediakan oleh lingkungan. Kalau lingkungan sudah mencapai batasnya maka hidup manusia juga mencapai batasnya. Tinggal memilih saja menjaga untuk terus hidup atau merusak untuk punah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar